Kelas Reguler

Kelas reguler memiliki karakteristik yang sedikit berbeda dibandingkan dengan pendidikan tinggi akademik, karena fokusnya lebih pada pengembangan keterampilan praktis dan kesiapan kerja. Ketika mahasiswa mencapai tingkat 3 (semester 5 dan 6), Mahasiswa/i sudah mulai lebih mendalami bidang keahlian mereka dan mulai menjalani program magang atau praktek kerja lapangan. Berikut adalah penjelasan rinci tentang kelas reguler di Akademi Sekretari dan Manajemen Insulindo dan bagaimana penempatannya di tingkat 3:

  1. Struktur Kelas Reguler di Perguruan Tinggi Vokasi
    1. Fokus pada Keterampilan Praktis: Pendidikan di perguruan tinggi vokasi lebih menekankan pada aplikasi praktis daripada teori. Mahasiswa sering menghabiskan waktu lebih banyak di laboratorium, bengkel, atau lokasi praktikum daripada di ruang kelas tradisional.
    2. Durasi Perkuliahan: Seperti program reguler lainnya, kelas diadakan pada hari kerja dengan durasi sekitar 1,5 hingga 3 jam per sesi, tetapi proporsi waktu untuk praktikum dan kerja lapangan lebih besar.
    3. Semester Berbasis Kurikulum Vokasi: Semester di perguruan tinggi vokasi juga berlangsung sekitar 16-18 minggu, tetapi kurikulum lebih diarahkan pada pencapaian kompetensi tertentu yang relevan dengan dunia kerja.
  2. Penempatan di Tingkat 3 (Semester 5 dan 6)
    1. Spesialisasi dan Penguatan Keterampilan: Pada tingkat 3, mahasiswa biasanya mulai mendalami spesialisasi yang mereka pilih. Mata kuliah yang diambil lebih fokus pada penguatan keterampilan khusus di bidang tersebut.
    2. Proyek dan Tugas Akhir: Di tingkat ini, mahasiswa sering kali mulai bekerja pada proyek-proyek besar yang berkaitan dengan bidang studi mereka, termasuk persiapan untuk tugas akhir atau skripsi jika diperlukan.
    3. Praktek Kerja Lapangan (PKL) atau Magang: Salah satu ciri khas dari perguruan tinggi vokasi adalah adanya penempatan magang atau praktek kerja lapangan. Di tingkat 3, mahasiswa biasanya menghabiskan waktu signifikan untuk magang di perusahaan atau industri yang relevan dengan studi mereka. Ini merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk menerapkan keterampilan yang telah dipelajari di kelas dalam lingkungan kerja nyata.
    4. Evaluasi Berbasis Kinerja: Penilaian di tingkat ini lebih banyak berbasis pada kinerja dan kemampuan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas-tugas praktis atau proyek yang diberikan oleh perusahaan tempat mereka magang.
  3. Metode Pengajaran Tingkat 3 (Semester 5 dan 6)
    1. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning): Mahasiswa akan lebih sering terlibat dalam proyek nyata, baik di kampus maupun di tempat magang, yang mensimulasikan situasi kerja di industri.
    2. Mentoring dan Supervisi: Selain dosen, mahasiswa juga dibimbing oleh supervisor dari tempat mereka magang. Interaksi ini sangat penting untuk mengembangkan pemahaman tentang praktik industri dan membangun jaringan profesional.
    3. Kolaborasi dengan Industri: Kelas reguler di tingkat ini sering kali melibatkan dosen tamu atau profesional dari industri yang memberikan wawasan tentang tren dan kebutuhan terkini di sektor tersebut.
  4. Situasi Pembelajaran Tingkat 3 
    1. Kemandirian: Mahasiswa di tingkat 3 diharapkan lebih mandiri dalam mengelola tugas-tugas akademik dan magang mereka. Pengalaman ini membangun kemandirian dan kesiapan untuk memasuki dunia kerja setelah lulus.
    2. Pengembangan Karir: Mahasiswa mulai aktif dalam mencari peluang kerja, menghadiri bursa kerja, atau mengikuti seminar dan pelatihan tambahan untuk memperluas keterampilan mereka.
    3. Integrasi Teori dan Praktik: Tingkat 3 adalah saat di mana mahasiswa benar-benar mulai melihat bagaimana teori yang dipelajari di tahun-tahun sebelumnya diaplikasikan dalam situasi nyata.
  5. Evaluasi dan Penilaian Tingkat 3
    1. Penilaian Berbasis Kompetensi: Penilaian difokuskan pada seberapa baik mahasiswa mampu menguasai dan menerapkan keterampilan yang dibutuhkan dalam bidang mereka.
    2. Laporan Magang dan Presentasi: Setelah menyelesaikan magang, mahasiswa biasanya diminta untuk membuat laporan magang yang kemudian dipresentasikan di depan dosen dan rekan-rekan mereka sebagai bagian dari penilaian.
    3. Ujian Praktik: Selain ujian tertulis, ujian praktik menjadi bagian penting dalam penilaian di tingkat 3, di mana mahasiswa diuji dalam situasi yang meniru kondisi kerja.
    4. Uji Kompetensi: Mahasiswa dapat menerima sertifikat kompetensi yang diakui oleh industri. Ini bisa menjadi bagian dari ijazah atau sertifikat tersendiri